Pages

Senin, 03 Juni 2013

Konsep OSI 7 Layer

Fungsi dan Pengertian 7 Osi Layer – Bagaimana memahami tentang fungsi dan juga pengertian 7 osi layer dalam dunia teknologi jaringan komputer dasar dan pengertiannya. International organization for standardization salah satu badan organisasi internasional membuat suatu arsitektur komunikasi yang lebih dikenal sebagai open system interconnection (OSI) model yang di mana dapat mendefinisikan tentang standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor yang berbeda. Osi sendiri sejatinya di bagi menjadi 7 layer dan juga dari layer tersebu juga memiliki sejumlah sub-layer (Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE).
Lihatlah urutan 7 layer osi di bawah ini :
Fungsi dari 7 layer osi :
  • Application Layer
Merupakan layer yang berada di posisi palin atas dan gateway juga berada di posisi pertama ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan ciri khas yang membedakan di antara gateway dan router. Layer application adalah penghubung utama antar aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya (gateway). Layer application sendiri berjalan dimana ketika user akan beroperasi pada protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 yang berada pada layer application.
  • Presentation Layer
Pada tahapan ini layer presentation dari model 7 OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal. Di mana melakukan translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh : suatu koneksi antara komputer dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding yang harus di format ke ASCII dan juga harus banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Untuk masalah kompresi data dan enkripsi ditangani oleh layer ini.
  • Session Layer
Layar session adalah dimana sebagai prosedur logo padasebuah jaringan network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan keamanan pada layer yang lain. Selain itu juga melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini adalah (netbios) suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application.
Netbeui (NETBIOS Extended User Interface) suatu pengembangan dari netbios yang digunakan pada produk microsoft networking, seperti windows nt dan lan manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol), PAP (Printer Access Protocol) yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
  • Transport Layer
Layer transport data di mana pada layer ini menggunakan protocol seperti udp, tcp dan spx (sequence packet exchange yang digunakan oleh netware. Tetapi khusus untuk koneksi berorientasi ipx layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer jenis ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir. Layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran, dan juga pemeriksaan error serta memperbaikinya.
  • Network Layer
Tugas dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. Internet protocol umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti ipx perusahaan novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti spx (sequence packet exchange) & ncp (netware core protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi netware.
Fungsi lain dari network layer :
  1. Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu.
  2. Mendeteksi Error.
  3. Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak.
  4. Mengendalikan aliran.
  • Data Link Layer
Layer ini menyediakan transfer data yang nyata. Selain itu sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level. Layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical yang akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer data link.
  • Physical Layer
Layer ini berkaitan dengan electrical dan optical koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub, dan network card.

PERANCANGAN JARINGAN WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (kelompok 8)

A.    Konsep WDS
Wireless Distribution System (WDS) adalah suatu system perluasan jaringan wireless, dimana dengan Wireless Distribution System, memungkinkan kita bisa membangun infrastruktur wireless tanpa harus membangun backbone kabel jaringan sebagai interkoneksi antar bridge, dimana kita tidak memungkinkan untuk memasang jaringan kabel, karena lebih mahal, terbatas, atau secara fisik memang tidak memungkinkan untuk membuat jaringan kabel.
Wireless Distribution System (WDS) bisa digunakan dalam dua jenis mode konekstivitas antar Access point.
·         Wireless Bridging dimana komunikasi access points Wireless Distribution System hanya satu dengan lainnya (antar AP) dan tidak membolehkan wireless clients lainnya atau Station(STA) untuk mengaksesnya.
·         Wireless repeater dimana access point berkomunikasi satu sama lain dan juga dengan wireless Station (STA)
Syarat untuk membangun Wireless Distribution System (WDS) :
1.      Access Point utama maupun Access Point Repeater harus mendukung fitur WDS.
2.      Masing-masing IP Address  Access Point tidak boleh sama.
3.      Sebagian besar Authentication access point yang didukung dalam WDS adalah WEP 64/128 bit. Dan semua Access Point yang terlibat dalam 1 koneksi harus menggunakan Methoda Enkripsi / Authentication yang sama.
4.      Channel Radio yang digunakan harus sama. Misal Channel 10.
5.      Matikan layanan DHCP Server pada Access Point Repeater, karena DHCP akan diambil alih Access Point utama yang sebagai default gateway.
6.      Ada kemungkinan WDS tidak berfungsi jika Access Point utama danAccess Point Repeater berbeda merk.
Macam-Macam Mode Pada Wireless Distribution System (WDS) bisa dibagi menjadi dua mode konektifitas wireless, yaitu :
1.      Wireless bridge, dimana Access Point WDS hanya berkomunikasi satu sama lain (sesama Access Point , dan tidak mengizinkan station (STA) untuk mengaksesnya.
2.      Wireless repeater, dimana Access Point-Access Point saling berkomunikasi satu sama lain dan mengizinkan station (STA) untuk mengakses mereka.
Keuntungan dari Wireless Distribution System adalah bahwa dengan Wireless Distribution System, header MAC address dari paket traffic tidak berubah antar link access point.
Ada dua kerugian dalam system Wireless Distribution System (WDS) ini:
·         Troughput efektif maksimum adalah terbagi dua setelah transmisi pertama (hop) dibuat. Misalkan, dalam kasus dua router dihubungkan system Wireless Distribution System (WDS), dan komunikasi terjadi antara satu komputer yang terhubung ke router A dengan sebuah laptop yang terhubung secara wireless dengan salah satu access point di router B, maka troughputnya adalah separuhnya, karena router B harus re-transmit informasi selama komunikasi antara dua belah sisi. Akan tetapi jika sebuah komputer dikoneksikan ke router A dan notebook di koneksi kan ke router B (tanpa melalui koneksi wireless), maka troughput tidak terbelah dua karena tidak ada re-transmit informasi.
·         Kunci enkripsi yang secara dinamis di berikan dan dirotasi biasanya tidak disupport dalam koneksi Wireless Distribution System (WDS). Ini berarti dynamic enkripsi WPA (Wi-Fi Protected Access) dan technology dynamic key lainnya dalam banyak kasus tidak dapat digunakan, walaupun WPA menggunakan pre-shared key adalah memungkinkan. Hal ini dikarenakan kurangnya standarisasi dalam issue ini, yang mungkin saja di selesaikan dengan standard 802.11s mendatang. Sebagai akibatnya cukuplah kunci static WEP dan WPA yang bisa digunakan dalam koneksi Wireless Distribution System, termasuk segala station yang difungsikan sebagai access point WDS repeater. Akan tetapi sekarang ini sudah banyak vendor yang telah engadopsi standard 802.11i dalam produk access point mereka sehingga WPA / WPA2 adalah standard keamanan koneksi mereka (setidaknya yang mereka claim).
B.     Simulasi Jaringan
Perancangan jaringan menggunakan teknik bridge dengan topologi star untuk antar lantai dan dalam lantai. Terdiri dari Router  utama, router lantai 1, router lantai 2, router lantai 3, router lantai 4. Antara router semuanya saling terhubung seperti gambar dibawah ini: (Via Wireless)

Desain Rancangan:
1.      Open Winbox Sebagai Tool Buat Console Mikrotik .Searching Mac AP Dengan Winbox & Click Connect
1.      Tentukan MAC AP yang akan di console .Login : admin Password : (default blank passwd)
1.      Enable Wlan seperti tertera petunjuk pada gambar AP-3
1.      Enable Bridge Dan Create Bridge1
       Masukkan ether1 & wlan1 ke dalam interface bridge
    . Masukan IP address pada Interface Ether1
     Setting Wlan1 Sebagai Ap Bridge
    Setting SSID AP dengan Band 2.4Ghz
    Setting WDS AP & Enable WDS bridge
   







KONEKSI JARINGAN DENGAN WI-FI (kelompok 7)

A.    Pengertian dan Perkembangan
Istilah "hotspot" sudah merupakan ungkapan umum di dunia global untuk lokasi layanan akses WLAN bagi publik. Hot Spot Area adalah salah satu bentuk pemanfaatan teknologi Wireless LAN (WLAN IEEE 802.11b) pada lokasi publik seperti Bandara, Loby Hotel, Ruang konferensi, Perguruan Tinggi dan Kafe. Teknologi WLAN ini mampu mamberikan kecepatan akses kecepatan tinggi hingga 11 Mbps pada jangkauan hingga 100 meter dari Access Point (AP) tergantung struktur bangunan atau penghalang yang ada diantara AP dengan terminal pengguna.
Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity, memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan access point (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan kebebasan, karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan café-café yang bertanda Wi-Fi Hot Spot.
B.     Keunggulan dan Wi-Fi
Salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kecepatannya yang beberapa kali lebih cepat dari modem kabel yang tercepat. Jadi pemakai Wi-Fi tidak lagi harus berada di dalam ruang kantor untuk bekerja. Tapi Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna yang komputer atau PDA-nya menggunakan Windows XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi Certified pada kemasannya.
Meskipun Wi-Fi hanya dapat diakses ditempat yang bertandakan “Wi-Fi Hotspot”, jumlah tempat-tempat umum yang menawarkan “Wi Fi Hotspot” meningkat secara drastis. Hal ini disebabkan karena dengan dijadikannya tempat mereka sebagai “Wi-Fi Hotspot” berarti pelanggan mereka dapat mengakses internet yang artinya memberikan nilai tambah bagi para pelanggan. Layanan Wi-Fi yang ditawarkan oleh masing-masing “Hots Spot” pun beragam, ada yang menawarkan akses secara gratis seperti halnya di executive lounge Bandara, ada yang mengharuskan pemakainya untuk menjadi pelanggan salah satu ISP yang menawarkan fasilitas Wi-Fi dan ada juga yang menawarkan kartu pra-bayar. Apapun pilihan anda untuk cara mengakses Wi-Fi, yang terpenting adalah dengan adanya Wi-Fi, anda dapat bekerja dimana saja dan kapan saja hingga anda tidak perlu harus selalu terkurung di ruang kerja untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.
C.    Spesifikasi Wi-Fi
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLANs (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah nama dagang (certification) yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi kualitas interoperability yang dipersyaratkan.
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005. lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut :
Tabel 1. Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi
Kecepatan
Frekuensi Band
802.11 b
11 Mb/s
2.4 GHz
802.11 a
54 Mb/s
5 GHz
802.11 g
54 Mb/s
2.4 GHz
802.11 n
100 Mb/s
2.4 GHz

Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedangkan untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat khususnya di kalangan komunitas internet menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot. Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa internet bahkan orang perorangan dipicu faktor Kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service Providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia. Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia. Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002.
Di Indonesia sendiri, penggunaan internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak internet yang sedang berselancar sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing. Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe, seperti Starbuck Café dan La Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Mister Bean Coffee di Cilandak Town Square, dimana pengunjung dapat membuka internet untuk melihat berita terbaru.

D.    Simulasi Jaringan


subnet
net
192.168.7.0/29
192.168.7.7/29
Net utama
192.168.7.8/30
192.168.7.11/30
Net 1
192.168.7.12/30
192.168.7.15/30
Net 2
192.168.7.16/30
192.168.7.19/30
Net 3
192.168.7.20/30
192.168.7.23/30
Net 4
192.168.7.24/29
192.168.7.31/29
Net 5
192.168.7.32/29
192.168.7.39/29
Net 6
192.168.7.40/29
192.168.7.47/29
Net 7
192.168.7.48/29
192.168.7.55/29
Net 8

Langkah Kerja:
1.      Aktifkan Wireles.
2.      Pilih quick set dan klik disconect.
3.      Pilih router utama dan klik connect
4.      Setelah di connectkan. Silahkan pilih DHCP dan LAN IP Address atur dengan 192.168.7.17/30
5.      Lalu klik OK
6.      Pilih routing->OSPF
7.      Pada tab Networks pilih tanda ‘+’. Maka akan keluar jendela new OSPF network. Atur network dengan Network= 192.168.7.0/29 dan Area=backbone. OK

8.      Pada tab Networks pilih tanda ‘+’. Maka akan keluar jendela new OSPF network. Atur network dengan Network= 192.168.7.16/30 dan Area=backbone. OK
9.      Pada langkah kali ini atur router yang akan di jadikan sebagai akses poin. Dan bisa di akses oleh user. Langkah pertama aktifkan wireless seperti yang di atas. Lau setting IP yang terdapat pada ip->addresses tambahkan ip untuk interface ether1 dan tambahkan pula untuk Wlan1 .seperti gambar di bawah

10.  Buat akses poin dengan konfigurasi yang di tanda birukan pada interface wlan1 tab wireless
11.  Atur DHCP server agar user dapat menerima IP secara dinamik. Untuk mengatur DHCP pilih DHCP setUp. Pilih DHCP server interface= wlan1

12.  Setelah di pilih OSPF , pada menu networks masukan network address dan area nya.
13.  Router siap digunakan.