Rabu, 26 Juni 2013
Senin, 03 Juni 2013
Konsep OSI 7 Layer
Fungsi dan Pengertian 7 Osi Layer – Bagaimana memahami tentang fungsi dan juga pengertian 7 osi layer dalam dunia teknologi jaringan komputer dasar dan pengertiannya. International organization for standardization salah satu badan organisasi internasional membuat suatu arsitektur komunikasi yang lebih dikenal sebagai open system interconnection (OSI) model yang di mana dapat mendefinisikan tentang standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor yang berbeda. Osi sendiri sejatinya di bagi menjadi 7 layer dan juga dari layer tersebu juga memiliki sejumlah sub-layer (Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE).
Lihatlah urutan 7 layer osi di bawah ini :
Fungsi dari 7 layer osi :
- Application Layer
Merupakan layer yang berada di posisi palin atas dan gateway juga berada di posisi pertama ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan ciri khas yang membedakan di antara gateway dan router. Layer application adalah penghubung utama antar aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya (gateway). Layer application sendiri berjalan dimana ketika user akan beroperasi pada protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 yang berada pada layer application.
- Presentation Layer
Pada tahapan ini layer presentation dari model 7 OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal. Di mana melakukan translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh : suatu koneksi antara komputer dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding yang harus di format ke ASCII dan juga harus banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Untuk masalah kompresi data dan enkripsi ditangani oleh layer ini.
- Session Layer
Layar session adalah dimana sebagai prosedur logo padasebuah jaringan network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan keamanan pada layer yang lain. Selain itu juga melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini adalah (netbios) suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application.
Netbeui (NETBIOS Extended User Interface) suatu pengembangan dari netbios yang digunakan pada produk microsoft networking, seperti windows nt dan lan manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol), PAP (Printer Access Protocol) yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
- Transport Layer
Layer transport data di mana pada layer ini menggunakan protocol seperti udp, tcp dan spx (sequence packet exchange yang digunakan oleh netware. Tetapi khusus untuk koneksi berorientasi ipx layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer jenis ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir. Layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran, dan juga pemeriksaan error serta memperbaikinya.
- Network Layer
Tugas dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. Internet protocol umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti ipx perusahaan novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti spx (sequence packet exchange) & ncp (netware core protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi netware.
Fungsi lain dari network layer :
- Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu.
- Mendeteksi Error.
- Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak.
- Mengendalikan aliran.
- Data Link Layer
Layer ini menyediakan transfer data yang nyata. Selain itu sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level. Layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical yang akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer data link.
- Physical Layer
Layer ini berkaitan dengan electrical dan optical koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub, dan network card.
PERANCANGAN JARINGAN WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (kelompok 8)
A.
Konsep
WDS
Wireless Distribution System (WDS) adalah suatu system perluasan jaringan wireless, dimana
dengan Wireless Distribution System, memungkinkan kita bisa membangun
infrastruktur wireless tanpa harus membangun backbone kabel jaringan sebagai
interkoneksi antar bridge, dimana kita tidak memungkinkan untuk memasang
jaringan kabel, karena lebih mahal, terbatas, atau secara fisik memang tidak
memungkinkan untuk membuat jaringan kabel.
Wireless
Distribution System (WDS) bisa digunakan dalam dua jenis mode konekstivitas
antar Access point.
·
Wireless
Bridging dimana komunikasi access points Wireless Distribution System hanya
satu dengan lainnya (antar AP) dan tidak membolehkan wireless clients lainnya
atau Station(STA) untuk mengaksesnya.
·
Wireless
repeater dimana access point berkomunikasi satu sama lain dan juga dengan
wireless Station (STA)
3.
Sebagian
besar Authentication access point yang didukung dalam WDS adalah WEP 64/128 bit. Dan
semua Access Point yang terlibat dalam 1 koneksi
harus menggunakan Methoda Enkripsi / Authentication yang sama.
4.
Channel
Radio yang digunakan harus sama. Misal Channel 10.
5.
Matikan
layanan DHCP Server pada Access Point Repeater, karena DHCP akan diambil
alih Access Point utama yang sebagai default
gateway.
6.
Ada
kemungkinan WDS tidak berfungsi jika Access Point utama danAccess Point Repeater berbeda merk.
Macam-Macam Mode
Pada Wireless Distribution System (WDS) bisa dibagi menjadi dua mode konektifitas wireless, yaitu :
1.
Wireless bridge, dimana Access Point WDS hanya berkomunikasi satu sama lain (sesama Access Point ,
dan tidak mengizinkan station (STA) untuk mengaksesnya.
2.
Wireless repeater, dimana Access Point-Access Point saling
berkomunikasi satu sama lain dan mengizinkan station (STA) untuk
mengakses mereka.
Keuntungan dari
Wireless Distribution System adalah bahwa dengan Wireless Distribution System,
header MAC address dari paket traffic tidak berubah antar link access point.
Ada
dua kerugian dalam system Wireless Distribution System (WDS) ini:
·
Troughput
efektif maksimum adalah terbagi dua setelah transmisi pertama (hop) dibuat.
Misalkan, dalam kasus dua router dihubungkan system Wireless Distribution
System (WDS), dan komunikasi terjadi antara satu komputer yang terhubung ke
router A dengan sebuah laptop yang terhubung secara wireless dengan salah satu
access point di router B, maka troughputnya adalah separuhnya, karena router B
harus re-transmit informasi selama komunikasi antara dua belah sisi. Akan
tetapi jika sebuah komputer dikoneksikan ke router A dan notebook di koneksi
kan ke router B (tanpa melalui koneksi wireless), maka troughput tidak terbelah
dua karena tidak ada re-transmit informasi.
·
Kunci
enkripsi yang secara dinamis di berikan dan dirotasi biasanya tidak disupport
dalam koneksi Wireless Distribution System (WDS). Ini berarti dynamic enkripsi
WPA (Wi-Fi Protected Access) dan technology dynamic key lainnya dalam banyak
kasus tidak dapat digunakan, walaupun WPA menggunakan pre-shared key adalah
memungkinkan. Hal ini dikarenakan kurangnya standarisasi dalam issue ini, yang
mungkin saja di selesaikan dengan standard 802.11s mendatang. Sebagai akibatnya
cukuplah kunci static WEP dan WPA yang bisa digunakan dalam koneksi Wireless
Distribution System, termasuk segala station yang difungsikan sebagai access
point WDS repeater. Akan tetapi sekarang ini sudah banyak vendor yang telah
engadopsi standard 802.11i dalam produk access point mereka sehingga WPA / WPA2
adalah standard keamanan koneksi mereka (setidaknya yang mereka claim).
B.
Simulasi
Jaringan
Perancangan jaringan menggunakan teknik bridge
dengan topologi star untuk
antar lantai dan dalam lantai. Terdiri dari Router utama, router lantai 1, router lantai 2,
router lantai 3, router lantai 4. Antara router semuanya saling terhubung
seperti gambar dibawah ini: (Via Wireless)
Desain Rancangan:
1. Open Winbox
Sebagai Tool Buat Console Mikrotik .Searching Mac AP Dengan Winbox & Click Connect
1. Tentukan MAC
AP yang akan di console .Login : admin Password : (default blank passwd)
1. Enable Wlan
seperti tertera petunjuk pada gambar AP-3
1.
Enable Bridge Dan Create Bridge1
Masukkan
ether1 & wlan1 ke dalam interface bridge
. Masukan IP address pada Interface
Ether1
Setting
Wlan1 Sebagai Ap Bridge
Setting SSID AP dengan Band 2.4Ghz
Setting
WDS AP & Enable WDS bridge
KONEKSI JARINGAN DENGAN WI-FI (kelompok 7)
A.
Pengertian
dan Perkembangan
Istilah "hotspot"
sudah merupakan ungkapan umum di dunia global untuk lokasi layanan akses WLAN
bagi publik. Hot Spot Area adalah salah satu bentuk pemanfaatan
teknologi Wireless LAN (WLAN IEEE 802.11b) pada lokasi publik seperti
Bandara, Loby Hotel, Ruang konferensi, Perguruan Tinggi dan Kafe. Teknologi
WLAN ini mampu mamberikan kecepatan akses kecepatan tinggi hingga 11 Mbps pada
jangkauan hingga 100 meter dari Access Point (AP) tergantung struktur
bangunan atau penghalang yang ada diantara AP dengan terminal pengguna.
Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless
Fidelity, memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk
Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang
didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a
atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru
tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh
hingga kecepatan transfernya.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk
pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Lokal (LAN), namun saat ini lebih
banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan
komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital
assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan access
point (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Wi-Fi (Wireless Fidelity)
adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan
teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan
aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga
dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu
banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan kebebasan, karena teknologi Wi-Fi
memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau
mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan café-café
yang bertanda Wi-Fi Hot Spot.
B.
Keunggulan
dan Wi-Fi
Salah satu kelebihan dari Wi-Fi
adalah kecepatannya yang beberapa kali lebih cepat dari modem kabel yang
tercepat. Jadi pemakai Wi-Fi tidak lagi harus berada di dalam ruang kantor
untuk bekerja. Tapi Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA
atau Cellphone yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio.
Untuk Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk
kartu di PCMCIA slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat menginstall Compact
Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna yang
komputer atau PDA-nya menggunakan Windows XP, hanya dengan memasangkan
kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan sendirinya mendeteksi area
disekitar Anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah
mudah menemukan tanda apakah peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu
dengan mencermati logo Wi-Fi Certified pada kemasannya.
Meskipun Wi-Fi hanya dapat diakses
ditempat yang bertandakan “Wi-Fi Hotspot”, jumlah tempat-tempat umum
yang menawarkan “Wi Fi Hotspot” meningkat secara drastis. Hal ini
disebabkan karena dengan dijadikannya tempat mereka sebagai “Wi-Fi Hotspot”
berarti pelanggan mereka dapat mengakses internet yang artinya memberikan nilai
tambah bagi para pelanggan. Layanan Wi-Fi yang ditawarkan oleh masing-masing “Hots
Spot” pun beragam, ada yang menawarkan akses secara gratis seperti halnya
di executive lounge Bandara, ada yang mengharuskan pemakainya untuk
menjadi pelanggan salah satu ISP yang menawarkan fasilitas Wi-Fi dan ada juga
yang menawarkan kartu pra-bayar. Apapun pilihan anda untuk cara mengakses
Wi-Fi, yang terpenting adalah dengan adanya Wi-Fi, anda dapat bekerja dimana
saja dan kapan saja hingga anda tidak perlu harus selalu terkurung di ruang
kerja untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.
C.
Spesifikasi
Wi-Fi
Secara teknis operasional, Wi-Fi
merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja
pada jaringan dan perangkat WLANs (wireless local area network). Dengan
kata lain, Wi-Fi adalah nama dagang (certification) yang diberikan
pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan
WLANs dan sudah memenuhi kualitas interoperability yang dipersyaratkan.
Wi-Fi dirancang berdasarkan
spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk
pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang
memiliki penjualan terbanyak pada 2005. lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
2.2 berikut :
Tabel 1. Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi
Wi-Fi
|
||
Spesifikasi
|
Kecepatan
|
Frekuensi
Band
|
802.11
b
|
11
Mb/s
|
2.4
GHz
|
802.11
a
|
54
Mb/s
|
5
GHz
|
802.11
g
|
54
Mb/s
|
2.4
GHz
|
802.11
n
|
100
Mb/s
|
2.4
GHz
|
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan
dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute
of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis
perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya
tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless
Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b
diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang
lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical).
Sedangkan untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16
diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja
di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat khususnya di kalangan
komunitas internet menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua
faktor. Pertama, kemudahan
akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses internet secara
bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang
ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di
Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop
berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh
operator telekomunikasi, penyedia jasa internet bahkan orang perorangan dipicu
faktor Kedua, yakni karena biaya
pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna internet berbasis
teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah
mendorong Internet service Providers (ISP) membangun hotspot yang
di kota-kota besar dunia. Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun
2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa,
530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia. Keseluruhan
jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari
bisnis internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan
berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar
Amerika dari tahun 2002.
Di Indonesia sendiri, penggunaan internet berbasis
Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para
maniak internet yang sedang berselancar sambil menunggu pesawat take off di
ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing. Fenomena yang sama
terlihat diberbagai kafe, seperti Starbuck Café dan La Moda Cafe di
Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Mister Bean Coffee di
Cilandak Town Square, dimana pengunjung dapat membuka internet untuk
melihat berita terbaru.
D.
Simulasi
Jaringan
subnet
|
net
|
||
192.168.7.0/29
|
→
|
192.168.7.7/29
|
Net utama
|
192.168.7.8/30
|
→
|
192.168.7.11/30
|
Net 1
|
192.168.7.12/30
|
→
|
192.168.7.15/30
|
Net 2
|
192.168.7.16/30
|
→
|
192.168.7.19/30
|
Net 3
|
192.168.7.20/30
|
→
|
192.168.7.23/30
|
Net 4
|
192.168.7.24/29
|
→
|
192.168.7.31/29
|
Net 5
|
192.168.7.32/29
|
→
|
192.168.7.39/29
|
Net 6
|
192.168.7.40/29
|
→
|
192.168.7.47/29
|
Net 7
|
192.168.7.48/29
|
→
|
192.168.7.55/29
|
Net 8
|
Langkah
Kerja:
1. Aktifkan
Wireles.
2. Pilih
quick
set dan klik disconect.
4. Setelah
di connectkan.
Silahkan pilih DHCP dan LAN IP Address atur dengan
192.168.7.17/30
5. Lalu
klik OK
6. Pilih
routing->OSPF
7. Pada
tab Networks
pilih tanda ‘+’. Maka akan keluar jendela new OSPF network. Atur
network dengan Network= 192.168.7.0/29 dan Area=backbone. OK
8. Pada
tab Networks
pilih tanda ‘+’. Maka akan keluar jendela new OSPF network. Atur
network dengan Network= 192.168.7.16/30 dan Area=backbone. OK
9. Pada
langkah kali ini atur router yang akan di jadikan sebagai akses poin. Dan bisa
di akses oleh user. Langkah pertama aktifkan wireless seperti yang di atas. Lau
setting IP yang terdapat pada ip->addresses tambahkan ip untuk interface
ether1 dan tambahkan pula untuk Wlan1 .seperti gambar di bawah
10. Buat
akses poin dengan konfigurasi yang di tanda birukan pada interface wlan1
tab wireless
11. Atur
DHCP
server agar user dapat menerima IP secara dinamik. Untuk mengatur DHCP
pilih DHCP setUp. Pilih DHCP server interface= wlan1
12. Setelah
di pilih OSPF , pada menu networks masukan network address dan area nya.
13. Router
siap digunakan.
Langganan:
Postingan (Atom)